Sang Pembelajar

Sang Pembelajar

Senin, 18 November 2013

Program Televisi Terus Bergoyang

Televisi sebagai salah satu media dengan saluran audio visualnya yang memanjakkan indera para pemirsanya terus menjadi media yang dipilih oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Sebagai media komunikasi massa, televisi memiliki fungsi edukasi, memberi informasi, memberi hiburan dan memuat nilai-nilai moral yang baik bagi masyarakat.

Saat ini, fakta yang ada pemirsa dimanjakan dengan tayangan-tayangan yang hanya berisi konten hiburan. Lalu, bagaimana televisi menampilkan program-program acara yang sebenarnya modelnya sama antar satu stasiun televisi satu dengan stasiun televisi lainnya. Satu alasan yang membuat keseragaman program televisi yang ada pada saat ini adalah setiap program variety show yang memiliki tujuan untuk menghibur pemirsa pasti terdapat goyangan khas-nya. Mulai dari yang terpopuler pada saat ini yaitu Goyang Cesar pada program “Yu Keep Smile” di Trans TV atau Goyang Bang Jali yang awal populernya pada acara “DahSyat” di RCTI.

Menurut pengamatan saya, fenomena Goyang ini mulai tercipta dari program “Opera van Java” Trans7 yang pada saat itu Sule sudah mempopulerkan Goyang Cicilalang. Goyang itu memang tidak sepopuler Goyang Cesar pada saat ini, tapi fenomena goyang ini mulai mem-booming ketika bulan Ramadhan. Mengapa demikian? Karena lewat program-program sahur seperti “Yu Kita Sahur” Trans TV yang mulai memperkenalkan Goyang Cesar dan serta “OVJ sahur” Trans7 dengan Sule yang kembali memperkenalkan Goyang Sundul lah fenomena konten setiap program memunculkan jenis goyang sebagai identitas sebuah program itu mulai menular.

Sekarang ini hampir semua konten program yang bertujuan menghibur pasti ada unsur Goyang sebagai identitasnya agar melekat di hati pemirsanya. Mulai dari yang terpopuler saat ini, Goyang Cesar pada “YKS” yang sampai membuat durasi program lebih dari 3 jam. Lalu, ada Goyang Sundul di “OVJ”, Goyang Bang Jali di “YKS” dan “DahSyat”, Goyang Gaspol “DahSyat”, bahkan pada program “Eat Bulaga” sudah mulai dikenalkan goyang nya.

Pemirsa sebagai penikmat akan terus dimanjakan oleh konten-konten program seperti ini mulai dari pagi hari sampai dengan tengah malam. Fenomena Goyang pada konten program TV ini terus meluas dan entah sampai kapan tren ini akan mulai meredup. Sebagai pemirsa, kita harus bisa lebih pintar dan bijak dalam memilih program TV yang akan kita konsumsi. Dan perhatian bagi para pelaku produksi program-program TV, untuk memperkaya tayangan dengan fungsi-fungsi edukasi yang mendidik, tidak sekadar berpaku pada rating atau keuntungan. (Apr.)

2 komentar:

  1. Semoga program-program TV Indonesia lebih mendidik masyarakat, jangan sampai hanya diisi dengan program-program variety show yang kasar.

    BalasHapus
  2. Siap.. yuuk kita sbg penerus bangsa harus mmbuat media sesuai dg fungsinya..

    BalasHapus