Sang Pembelajar

Sang Pembelajar

Selasa, 07 Mei 2013

Artis Nyaleg, Elektabilitas Parpol Naik?

Pemilu (Pemilihan umum) 2014 sudah memasuki masa persiapan. Pesta demokrasi rakyat Indonesia akan berlangsung kurang lebih satu tahun lagi,diikuti oleh 12 partai politik yang telah lolos uji verifikasi. Tahun 2013 pun menjadi tahun politik dimana para partai politik berlomba-lomba untuk mencari suara agar masyarakat menyumbangkan suaranya pada pemilu 2014 nanti. Yang menjadi sorotan adalah pemilihan calon legislatif yang nantinya akan menjadi wakil kita di DPR. 
Dimulai dari awal tahun ini, partai politik gencar untuk membuka pengrekrutan bakal calon legislatif yang akan diusung. Daftar calon-calon legislatif pun telah disetorkan dan untuk selanjutnya diverifikasi oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Dari daftar nama-nama calon legislatif terdapat banyak nama-nama publik figur, yang berprofesi sebagai artis, penyanyi, maupun atlet. Antara lain; Jane Shalimar, Ricky Subagdja, Doni Damara yang diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem); Akri PATRIO, Krisna Mukti, Tommy Kurniawan yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); Richhard Sam Bera, Utut Adianto yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P); Charles Bonar Sirait yang diusung Partai Golkar; Bondan Winarno, Derry Drajat yang diusung Partai Gerindra; dan tentu masih banyak nama-nama lainnya. 

Perekrutan publik figur atau artis yang diusung untuk calon legislatif dari partai politik menjadi salah satu strategi parpol dalam memperoleh suara. Tapi apakah dengan cara tersebut semata-mata akan meningkatkan popularitas dan elektabilitas masing-masing parpol? Semua kembali lagi kepada masyarakat sebagai pemilik hak suara. Masalah elektabilitas parpol mungkin tidak hanya sekedar memiliki caleg dari publik figur, tapi bagaimana parpol bisa menjembatani aspirasi masyarakat dan membuat langkah-langkah demi terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.

Para publik figur dan artis yang menjadi caleg memang memiliki nama terkenal dalam masyarakat, tapi permasalahannya apakah mereka sanggup untuk menanggung beban sebagai wakil rakyat nantinya. Jangan hanya karena mengikuti tren yang ada pada saat ini, para artis berlomba-lomba untuk berebut kursi di parlemen, tapi mereka harus menyuarakan aspirasi rakyat dan jangan menomorsatukan kepentingan parpol apalagi kepentingan pribadi. 

Kita sebagai masyarakat harus benar-benar menentukan pilihan yang tepat untuk pemilu 2014 nanti. Kita juga harus menjadi pengawas dalam persiapan pemilu hingga berlangsungnya nanti. (Ayey.)